Menurut Kompaks, video itu merendahkan perempuan. Konten itu adalah pelecehan terhadap perempuan, yang seharusnya mendapat pelayanan kesehatan.
“Reka adegan tersebut dilakukan dengan memberikan candaan bernuansa seksual yang merendahkan perempuan. Video ini melecehkan perempuan secara umum dan pasien perempuan yang membutuhkan layanan kesehatan secara khusus,” kata Kompaks.
Kompaks juga menilai tindakan dr Kevin tidak sensitif terhadap situasi dan pengalaman pasien perempuan saat menghadapi persalinan. Bahayanya, perempuan bisa tidak percaya lagi terhadap dokter.
“Tindakan tenaga kesehatan yang melakukan pelecehan maupun membuat tayangan video demi popularitas yang tidak sensitif terhadap situasi dan pengalaman pasien perempuan saat menghadapi persalinan dan melakukan pemeriksaan transvaginal dapat menurunkan tingkat kepercayaan untuk mengakses layanan kesehatan reproduksi, dan berdampak pada kesehatan ibu hamil dan melahirkan,” kata Kompaks.
Kompaks menilai dr Kevin diduga telah melakukan pelanggaran Kode Etika Dokter Indonesia (KODEKI) serta melanggar sumpah dokter.
“Kami mengecam konten buatan dr Kevin Samuel yang menunjukkan sikap melecehkan dalam reka adegan pemeriksaan pasien sebelum persalinan. Sikap ini bertentangan dengan nilai etis dan kemanusiaan yang dijunjung tinggi dalam profesi dokter,” ungkap dr Gabriella Sandranila Suryadana (Sandra) dari Dokter Tanpa Stigma, sebagaimana tertulis dalam rilis pers Kompaks.
Seharusnya, kata Sandra, dokter dapat memberi rasa aman dan nyaman pada pasien. Dokter harus memanfaatkan media sosial untuk mengedukasi masyarakat.
Berikut tuntutan Kompaks:
IDI Jakarta Selatan sebagai IDI tempat dokter yang bersangkutan bernaung, untuk segera mengajukan permasalahan ini MKEK IDI
– MKEK IDI untuk segera mengusut permasalahan ini dan memberi sanksi tegas kepada dokter yang bersangkutan yaitu mencabut SIP dan keanggotaan IDI dokter yang bersangkutan
– PB IDI untuk membuat aturan tegas bagi tenaga medis yang melecehkan pasien dalam bentuk apapun termasuk media sosial dan menyusun kurikulum pembinaan/ pelatihan perspektif gender dan HAM pada tenaga medis
– Tenaga medis untuk berperan aktif menciptakan layanan kesehatan yang berperspektif gender dan senantiasa mengingatkan sejawat lain untuk bersikap profesional dalam bekerja.
sumber: https://news.detik.com/berita/d-5536260/konten-tiktok-dinilai-lecehkan-perempuan-dr-kevin-samuel-dikecam.